Advanced search

KUNJUNGI WEBSITE RESMI INDOSKRIPSI

http://www.indoskripsi.com DAPATKAN SKRIPSI FULL CONTENT YANG DAPAT ANDA JADIKAN REFERENSI

PENGARUH PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI TERHADAP MINAT DAN PERSEPSI MAHASISWA JURUSAN AKUNTANSI PADA KARIR SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK

ABSTRAKSI

Penelitian ini membandingkan antara mahasiswa akuntansi yang memilih karir sebagai akuntan publik dan mahasiswa akuntansi yang memilih karir non akuntan publik setelah diselenggarakannya Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk). Kuesioner yang disebarkan terdiri dari 24 pernyataan yang meliputi satu variabel tentang minat terhadap karir sebagai akuntan publik dan enam variabel persepsi mahasiswa terhadap karir sebagai akuntan publik yang meliputi nilai intrinsik pekerjaan akuntan publik, fleksibilitas pekerjaan akuntan publik, gaji/peghargaan finansial akuntan publik, kesempatan profesi akuntan publik, manfaat profesi akuntan publik, dan pengorbanan profesi akuntan publik.

Dengan menggunakan metode survey terhadap 195 responden mahasiswa akuntansi Universitas Brawijaya Malang, Universitas Airlangga Surabaya, Universitas Islam Malang, Universitas Darul Ulum Jombang, dan STIE PGRI Dewantara Jombang, uji regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh PPAk terhadap minat mahasiswa akuntansi pada karir sebagai akuntan publik. Independent Sample T-test digunakan untuk membandingkan persepsi mahasiswa akuntansi pada karir sebagai akuntan publik. Disamping itu analisis diskriminan juga digunakan untuk menaksir kemampuan dari keenam variabel dalam membedakan kedua kelompok pemilih profesi akuntan publik dan non akuntan publik.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan regresi linier berganda, terdapat pengaruh penyelenggaraan PPAk terhadap minat mahasiswa akuntansi pada karir sebagai akuntan publik. Berdasarkan Independent Sample T-test, secara rata-rata mahasiswa dalam memilih karir sebagai akuntan publik dipengaruhi oleh keenam variabel. Dari keenam variabel tersebut hanya tiga variabel yang berbeda secara statistic signifikan: (1) nilai intrinsik pekerjaan akuntan publik, (2) kesempatan profesi akuntan publik, (3) manfaat profesi akuntan publik. Hasil ini juga didukung oleh hasil analisis diskriminan. Variabel yang paling bisa menjadi pembeda diantara kedua kelompok tersebut adalah kesempatan profesi akuntan publik.

Kata kunci: minat, persepsi, mahasiswa akuntansi, akuntan publik dan non akuntan publik.

THE INFLUENCE OF ACCOUNTING PROFESSION EDUCATION TO INTEREST AND PERCEPTION OF ACCOUNTING STUDENT IN CAREER AS PUBLIC ACCOUNTANT

Author: Betty Yuli Setyaningrum

Advisor: Noval Adib, SE, MSi, Ak.

ABSTRACT

This study compares between accounting students who choose a career as public accountant to those students who did not after accounting profession education established. The questionare consist of 24 questions concerning one variable interested in career as public accountant and six variables students perception about career as public accountant are intrinsic value of job public accountant, flexibility of job public accountant, salary or financial reward public accountant, opportunities of public accountant profession, benefit of being public accountant, and cost of being public accountant.

By applying survey method to 195 accounting students of Brawijaya University Malang, Airlangga University Surabaya, Islam Malang University, Darul Ulum University Jombang, and STIE PGRI Dewantara Jombang, multiple linier regression were used to know the accounting profession education influence concerning students who interested in career as public accountant. Independent sample T-test were used to compares perception of students in career as public accountant. Beside that multivariate discriminant analysis was also used to assess the ability of six variables to distinguish between these two groups.

The result shows that based on the multiple linier regression, the accounting profession education influence concerning students who interested in career as public accountant. Based on independent sample T-test, their average score, those selecting public accountant are more concerned with the above six variables. From the six variables, only three variables resulting in scores that were statistically significant: (1) intrinsic value of job public accountant, (2) opportunities of public accountant profession, and (3) benefit of being public accountant. These findings were also supported by the analytical result from multivariate discriminant analysis (MDA). The highest explanatory power variable differentiating the two groups is opportunities of public accountant profession.

Key words: interest, perception, accounting students, public and non public accountants.

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kesempatan pendidikan yang semakin meluas di negara-negara yang sedang berkembang termasuk Indonesia, telah mempengaruhi pasar tenaga kerja. Perubahan-perubahan yang terjadi pada sisi permintaan, yaitu permintaan terhadap tenaga kerja sesuai bidang yang dibutuhkan dalam dunia kerja membawa pula berbagai perubahan dan pembaharuan dalam kesempatan pendidikan. Salah satunya yaitu diselenggarakannya Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) baik di Perguruan Tinggi Negeri maupun di Perguruan Tinggi Swasta untuk mendukung terpenuhinya permintaan terhadap tenaga kerja sebagai akuntan publik. Negara-negara yang masih terbelakang berupaya mengejar ketinggalannya dalam ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka memenuhi peningkatan kebutuhan pembangunan.

Investasi pada sumber daya manusia semakin penting dalam melanjutkan proses industrialisasi untuk membawa perekonomian senantiasa tumbuh dan berkembang. Disamping itu juga diperlukan sarana dan prasarana non fisik yang sangat ditentukan oleh pengembangan kualitas sumber daya manusia. Di lain pihak kadang-kadang investasi untuk prasarana sumber daya manusia terlepas dari pertimbangan ekonomi atau diamati hanya sebagai fenomena budaya semata, walaupun jangka panjangnya akan mempengaruhi kinerja ekonomi (Hasibuan, 1990). Hal tersebut tampak dengan agak terabaikannya prioritas pengembangan sumber daya manusia, yang kadang kala berkembang sebagaimana sering terjadi dalam dunia mode yaitu berkembang mengikuti trend yang ditunjukkan dengan banyak ditemukan lembaga-lembaga pendidikan yang didukung oleh fasilitas yang sangat minimal, yang masih jauh dari memadai untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas.

Peningkatan pertumbuhan ekonomi suatu negara harus diimbangi dengan tenaga kerja yang berkualitas. Untuk itu pengembangan sumber daya manusia menjadi hal yang penting. Perencanaan tenaga kerja dihadapkan dengan perkiraan-perkiraan keseimbangan antara tingkat pertumbuhan penduduk yang ingin memasuki sekolah yang berbagai jenis, baik yang bersifat umum, kejuruan, dan program studi. Peningkatan tenaga kerja yang berkualitas didukung oleh lembaga-lembaga pendidikan tinggi baik negeri maupun swasta dengan bidang studi yang beragam, salah satunya yaitu bidang akuntansi.

Pertumbuhan yang pesat pada lembaga pendidikan yang mencetak tenaga yang terdidik khususnya akuntansi harus diupayakan untuk mempertahankan kualitas dan kompetensi lulusannya sehingga mereka memiliki kompetensi teknis dan moral yang memadai untuk mendapatkan peluang kerja yang kian terbatas. Perkembangan dunia usaha memberikan lapangan kerja yang beragam bagi angkatan kerja. Salah satu angkatan kerja yang ada di Indonesia adalah sarjana, yaitu tenaga kerja yang telah menempuh pendidikan strata satu. Salah satu sarjana yang akan berkiprah dalam dunia kerja adalah sarjana ekonomi, khususnya dari jurusan akuntansi.

Secara umum, Sarjana Ekonomi akuntansi setelah menyelesaikan jenjang pendidikan S1 memiliki beberapa alternatif pilihan, yaitu pertama, dapat langsung bekerja baik sebagai karyawan perusahaan, karyawan instansi pemerintah, maupun berwiraswasta. Kedua, melanjutkan jenjang akademik S2. Ketiga, melanjutkan pendidikan profesi untuk menjadi akuntan publik melalui jenjang Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk).

Dalam dunia kerja, ada beberapa karir yang dapat dijalankan oleh sarjana akuntansi, misalnya sebagai akuntan publik, akuntan pemerintah, akuntan pendidik, atau akuntan intern. Adanya beberapa karir bagi sarjana akuntansi ini menunjukkan bahwa sarjana akuntansi bisa memilih karir tertentu dalam dunia kerja. Mahasiswa akuntansi sebagai calon sarjana akuntansi, dapat mempertimbangkan karir apa yang akan mereka jalani nantinya.

Penelitian-penelitian terdahulu yang terkait dengan penelitian ini antara lain penelitian oleh Felton et al. (1994), Wijayanti (2001), Haris dan Djamhuri (2001), Ghani et al. (2002), Kunartinah dan Widiatmoko (2003), serta Rahayu et al. (2003). Felton et al. (1994) meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan mahasiswa sekolah bisnis untuk memilih profesi akuntan publik. Dalam penelitian terhadap mahasiswa sekolah bisnis pada tujuh universitas di Ontario menyatakan bahwa mahasiswa dalam memilih karir akuntan publik dipengaruhi oleh lima faktor yaitu faktor intrinsik, penghasilan jangka panjang dan penghasilan jangka pendek, pertimbangan pasar kerja, latar belakang pendidikan di Sekolah Menengah Umum (SMU), dan persepsi mahasiswa tentang keuntungan dan kerugian menjadi akuntan publik.

Wijayanti (2001) meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi pilihan karir mahasiswa akuntansi. Penelitian tersebut dilakukan terhadap mahasiswa di Yogyakarta. Dari hasil penelitian Wijayanti diketahui bahwa dalam memilih suatu karir, mahasiswa mempertimbangkan mengenai penghargaan finansial yang akan mereka terima, pelatihan profesional yang harus mereka jalankan, dan nilai-nilai sosial yang melekat pada karir tersebut.

Haris dan Djamhuri (2001) melakukan penelitian terhadap mahasiswa akuntansi Universitas Brawijaya dan Universitas Airlangga tentang faktor-faktor yang melatarbelakangi pemilihan karir bagi mahasiswa akuntansi: antara akuntan publik versus non akuntan publik. Dari hasil penelitian tersebut diketahui terdapat lima faktor pertimbangan pemilihan profesi yaitu faktor ketersediaan kesempatan, nilai intrinsik pekerjaan, fleksibiitas kerja, persepsi mahasiswa tentang manfaat profesi akuntan publik, dan persepsi mahasiswa tentang pengorbanan profesi akuntan publik.

Ghani et al. (2002) melakukan penelitian tentang perbedaan persepsi terhadap karir sebagai akuntan publik antara mahasiswa tahun pertama dengan mahasiswa tahun terakhir di Malaysian Universities. Dari hasil penelitian tersebut diketahui terdapat tiga faktor signifikan yang mempengaruhi pemilihan karir sebagai akuntan publik yaitu gaji awal, pertanggungjawaban kerja, dan minat terhadap profesi akuntan publik.

Kunartinah dan Widiatmoko (2003), melakukan penelitian tentang perilaku mahasiswa akuntansi di STIE Stikubank Semarang dan faktor-faktor yang mempengaruhi pilihan karir sebagai akuntan publik. Dari penelitian tersebut diketahui terdapat lima faktor yang mempengaruhi pilihan karir mahasiswa yaitu faktor intrinsik, penghasilan pertama yang tinggi, pertimbangan pasar kerja, persepsi kelebihan profesi akuntan publik, dan persepsi tentang kelemahan sebagai akuntan publik.

Penelitian lainnya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Rahayu et al. (2003) yang meneliti tentang persepsi mahasiswa akuntansi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karir. Faktor-faktor tersebut dikelompokkan menjadi tujuh faktor yaitu penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, nilai-nilai sosial, dan personalitas.

Penelitian ini merupakan extended replication dari penelitian-penelitian terdahulu untuk melihat apakah fenomena yang telah didapat dari penelitian terdahulu juga akan terjadi dalam penelitian ini. Penelitian-penelitian terdahulu yang telah dilakukan menganalisis tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pilihan karir mahasiswa sebelum diselenggarakannya Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk). Sedangkan dalam penelitian ini menganalisis tentang persepsi mahasiswa terhadap profesi akuntan publik berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi pilihan karir mahasiswa setelah diselenggarakannya Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk).

Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) merupakan pendidikan tambahan bagi seorang lulusan Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi yang ingin mendapatkan sebutan Akuntan. Berdasarkan Surat Keputusan (SK) Mendiknas No. 179/U/2001, lulusan sarjana strata 1 (S1) jurusan akuntansi berkesempatan menempuh Pendidikan Profesi Akuntansi di perguruan tinggi yang telah ditunjuk oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Mereka yang telah menempuh Pendidikan Profesi Akuntansi ini berhak memperoleh sebutan profesi Akuntan (Ak), dan juga semakin berpeluang meniti karir sebagai auditor pemerintahan, auditor internal, akuntan sektor publik, akuntan manajemen, akuntan pendidik, akuntan perpajakan, akuntan keuangan, maupun akuntan sistem informasi.

Lulusan Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) adalah akuntan yang berhak mendapatkan Register Negara dan boleh mengikuti Ujian Sertifikasi Akuntan Publik (USAP), sebagai syarat penting untuk mendapatkan ijin praktik sebagai Akuntan Publik. Lulusan Pendidikan Profesi Akuntansi akan mempunyai daya saing yang lebih tinggi sebagai akuntan dibandingkan dengan para sarjana yang tidak mempunyai predikat akuntan. Dengan adanya Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) maka pendidikan S1 akuntansi pada perguruan tinggi terpilih tidak lagi secara otomatis menghasilkan gelar akuntan karena sebutan tersebut hanya bisa diperoleh dari PPAk.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh PPAk terhadap minat mahasiswa jurusan akuntansi pada karir sebagai akuntan publik dan untuk mengidentifikasi faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi persepsi mahasiswa jurusan akuntansi terhadap karir sebagai akuntan publik setelah diselenggarakannya Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk). Penelitian ini dianggap perlu untuk dilakukan karena setelah diselenggarakannya PPAk, untuk mencapai karir sebagai akuntan publik harus menempuh PPAk terlebih dahulu yang tentu saja membutuhkan tambahan waktu dan biaya untuk melanjutkan studi. Sedangkan penelitian-penelitian terdahulu dilakukan sebelum diselenggarakannya PPAk dimana untuk mencapai karir sebagai akuntan publik tidak membutuhkan tambahan waktu dan biaya untuk melanjutkan studi karena setelah lulus dari pendidikan strata satu (S1) jurusan akuntansi Perguruan Tinggi Negeri tertentu dapat langsung mendapat gelar Akuntan (Ak) dan mengikuti Ujian Negara Akuntansi (UNA) untuk dapat menjadi akuntan publik. Dengan penyelenggaraan PPAk sedikit banyak akan berpengaruh terhadap minat dan persepsi mahasiswa jurusan akuntansi pada karir sebagai akuntan publik. Dalam penelitian ini faktor-faktor yang mempengaruhi minat dan persepsi mahasiswa tersebut dirumuskan menjadi tujuh variabel yaitu minat mahasiswa terhadap karir sebagai akuntan publik, nilai intrinsik pekerjaan akuntan publik, fleksibiitas kerja akuntan publik, gaji atau penghargaan finansial, ketersediaan kesempatan untuk berprofesi sebagai akuntan publik, persepsi mahasiswa tentang manfaat profesi akuntan publik, dan persepsi mahasiswa tentang pengorbanan profesi akuntan publik. Nilai intrinsik pekerjaan yang dimaksud memiliki hubungan dengan kepuasan yang diterima oleh individu saat atau sesudah ia melakukan pekerjaan (Hinnch dan Mischind dalam Kunartinah dan Widiatmoko, 2003).

Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Pendidikan Profesi Akuntansi Terhadap Minat dan Persepsi Mahasiswa Jurusan Akuntansi Pada Karir Sebagai Akuntan Publik.”

1.2. Rumusan Masalah

Perencanaan karir merupakan suatu hal yang sangat penting untuk mencapai kesuksesan dalam karir. Akan tetapi, sebagian besar orang tidak dapat melakukan perencanaan karir secara tepat karena senantiasa dihinggapi kekhawatiran terhadap ketidakpastian di masa mendatang. Demikian halnya yang dialami mahasiswa akuntansi tahun terakhir yang sangat membutuhkan masukan dari para pendidik dalam perencanaan karir agar masa studi mereka dapat dimanfaatkan secara efektif. Mahasiswa akuntansi dapat menentukan karir mereka untuk menjadi akuntan publik dengan melanjutkan studi di PPAk atau memilih untuk menjalani profesi selain akuntan publik. Oleh karena itu penulis menekankan permasalahan pada:

1. Apakah Pendidikan Profesi Akuntansi berpengaruh terhadap minat mahasiswa jurusan akuntansi pada karir sebagai akuntan publik?

2. Apakah terdapat perbedaan persepsi mahasiswa jurusan akuntansi pada karir sebagai akuntan publik dan non akuntan publik?

1.3. Batasan Masalah

Peneliti membatasi permasalahan dalam penelitian ini agar terfokus pada permasalahan yang ada. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa akuntansi di lima Perguruan Tinggi yaitu Universitas Brawijaya Malang, Universitas Airlangga Surabaya, Universitas Islam Malang, Universitas Darul Ulum Jombang, dan STIE PGRI Dewantara Jombang. Responden yang diambil adalah mahasiswa jurusan akuntansi yang telah menempuh minimal semester VI tahun ajaran 2005/2006 yang telah terpilih secara acak dari seluruh populasi mahasiswa jurusan akuntansi yang ada. Pemilihan responden ini didasarkan pada asumsi bahwa mahasiswa yang telah menempuh minimal semester VI dianggap telah menentukan bidang karir yang akan dijalani, mengingat mereka sudah berada di tingkat akhir dan akan menghadapi kelulusan.

1.4. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui minat dan persepsi mahasiswa jurusan akuntansi yang telah menempuh semester VI terhadap karir sebagai akuntan publik setelah diselenggarakannya PPAk dan untuk mengetahui sejauh mana mahasiswa jurusan akuntansi telah memiliki pemahaman yang memadai tentang profesi akuntan khususnya akuntan publik.

1.5. Manfaat Penelitian

- Bagi jurusan akuntansi, sebagai pertimbangan mengenai seberapa jauh mahasiswanya mempunyai persepsi terhadap karir sebagai akuntan publik sehingga program pendidikannya dapat diarahkan pada kemungkinan karir yang akan dicapai mahasiswanya pada dunia kerja.

- Bagi pihak lain, penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan dan tambahan informasi bagi peneliti selanjutnya.